Mengukur Kesiapan Vaksin Corona Sebelum Digunakan Secara Masal  

Virus Corona hingga kini belum menunjukkan penurunan. Semakin hari semakin menunjukkan peningkatan jumlah pasien yang terkonfirmasi positif. Hingga kini telah menyentuh ratusan ribu orang yang terjangkit virus corona. Ribuan diantaranya meninggal dunia. Hal demikian ini yang membuat virus corona begitu ditakuti masyarakat dunia, tak terkecuali masyarakat Indonesia. Resiko menimbulkannya penyakit degeneratif lainnya juga menjadi perhatian semua pihak.

Tingginya angka pasien positif corona membuat kehadiran vaksin menjadi faktor penting untuk menghentikan laju virus corona. Hingga saat ini banyak para ilmuwan dari berbagai negara mengembangkan vaksin virus corona. Di Indonesia pemerintah telah meneken kerja sama pembelian vaksin. Dari beberapa vaksin yang ada di dunia, Indonesia memilih vaksin Sinovac dan vaksin Sinopharm yang merupakan vaksin asal Cina.

Vaksin Sinovac asal Cina ini sudah masuk ke Indonesia pada bulan Desember ini. Vaksin tersebut sedang di uji klinis oleh Badan POM RI. Serta saat ini vaksin Sinovac sedang menjalani uji klinis tahap lanjut di Bandung. Sedangkan vaksin Sinopharm ini juga sedang menjalani uji coba klinis tahap ke tiga. Uji coba dilakukan di Uni Emirat Arab yang bekerja sama dengan G42.

 

1. Vaksin Sinovac

Sampai sekarang ini uji coba klinis tahap ke tiga vaksin corona Sinovac masih berlangsung. Uji coba klinis ini berlangsung dan diverifikasi secara langsung oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Bila hasil uji vaksin sesuai dengan standar keamanan, maka BPOM akan menerbitkan EUA. Dengan demikian vaksin bisa diproduksi secara massal.

Vaksin Sinovac ini sudah diimpor langsung dari Cina. Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin covid mendarat di Indonesia pada bulan Desember 2020. Tak hanya Sinovac, pemerintah RI juga telah meneken kerja sama dengan perusahaan vaksin G42 UAE asal Uni Emirat Arab. Diperkirakan tahun depan akan ada 300 juta dosis vaksin Covid-19.

 

2. Vaksin Sinopharm

Produsen pengembang vaksin Sinopharm ini dilakukan oleh Wuhan Institute of Biological Products dan Beijing Instute of Biological Products. Jenis vaksin yang digunakan pada Sinopharm adalah inactivated corona virus. Hingga kini uji klinis yang dilakukan terbatas di Uni Emirat Arab.

Perusahaan BUMN milik Cina ini siap memproduksi secara massal vaksin. Dan akan segera mengekspor vaksin ke negara-negara lain di dunia.

 

3. Vaksin Merah Putih

Nah untuk vaksin buatan anak negeri ada Vaksin Merah Putih. Tahap pengembangan vaksin merah putih sudah mencapai 50 persen. Pada akhir tahun 2020 ini ditargetkan uji coba pada hewan bisa sudah selesai. Dengan demikian, awal tahun bulan Januari 2021 bibit vaksin bisa diserahkan ke PT Biofarma Indonesia. Selanjutnya PT Biofarma Indonesia bisa memformulasi hasil produksi bibit vaksin. Kemudian akan dilakukan uji klinis secara bertahap. Uji klinis I, II, dan III.

Sembari menunggu vaksin didistribusikan secara massal, mematuhi protokol kesehatan sangat penting. Menerapkan protokol kesehatan selalu dijalankan untuk meminimalisir penyebaran virus corona dan mencegah penularan. Selain itu, menjaga daya imunitas agar selalu prima juga menjadi kunci.

Apabila anda ingin mengetahui lebih dalam vaksin virus corona dan efek sampingnya, anda bisa mendownload aplikasi Halodoc. Anda juga bisa konsultasi dengan dokter yang ada di Halodoc tentang keluhan kesehatan. Dokter yang tergabung di Halodoc ada dokter umum dan dokter spesialis. Melalui fitur yang ada seperti Chat dan Voice, anda bisa berbincang langsung dengan dokter tanpa perlu keluar rumah.

Aplikasi Halodoc bisa di download di Play Store maupun App Store smartphone anda. Anda bisa download aplikasi Halodoc sekarang juga di HP anda.